Potretnegerinews.com, Kampar/Riau -Berlokasi di tengah perkebunan sawit dan karet, berdiri sebuah sekolah SMA Negeri 2 Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar. Sekolah tersebut berjarak sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga, sementara dari ibu kota Kabupaten Kampar, Bangkinang, butuh waktu sekitar 40 menit perjalanan.
Saat tim media memasuki area sekolah melalui pintu gerbang dengan gapura sederhana, terlihat hamparan kebun karet di sebelah kanan dan kebun kelapa sawit di sisi kiri. Di pintu masuk sekolah, tim media disambut petugas keamanan yang menanyakan identitas tamu, sesuai SOP pelayanan.
Kedatangan tim media kemudian diterima langsung oleh Kepala SMAN 2 Rumbio Jaya, Yuliarni, M.Si, Senin (29/9/2025). Dalam keterangannya, ia menjelaskan kondisi sekolah yang berdiri sejak tahun 2016 dengan luas lahan sekitar 1,1 hektare.
"Saat ini, sekolah memiliki delapan ruang belajar untuk 10 rombel, dengan total 240 siswa, 27 guru, serta 9 pegawai tata usaha. Selain itu, terdapat 13 honor yang di bayar dari dana Bosda," tutur Yuliarni.
Yuliarni sendiri baru menjabat sebagai kepala sekolah pada Januari 2024, menggantikan Kamarudin. Ia sebelumnya bertugas di SMAN 3 Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Sejak awal kepemimpinannya, sejumlah perbaikan telah dilakukan, mulai dari membangun pos keamanan sederhana untuk memberikan rasa aman, memperbaiki toilet yang sebelumnya tidak berfungsi, hingga memperbaiki plafon ruang guru yang telah rusak.
Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi. Kondisi halaman sekolah yang berupa rawa kerap tergenang air saat hujan, sehingga tidak bisa digunakan untuk upacara atau olahraga. Upaya membuat kolam resapan sudah dilakukan, namun hal itu belum maksimal dalam mengatasi genangan air.
Permasalahan sampah juga menjadi kendala, sebab jarak sekolah dengan tempat pembuangan jauh, sementara sarana angkut tidak tersedia.
Meski begitu, pihak sekolah terus berupaya mendukung program pemerintah Riau seperti Gerakan Riau Rindang Bermawah (Gurindam) dengan memanfaatkan lahan untuk menanam sayur, jagung, dan melakukan penghijauan bersama kepolisian setempat.
Meski baru menjabat Kepala Sekolah, Yuiarni sudah melakukan banyak perubahan kemajuan sekolah.
"saat ini dengan keterbatasan dan BOS, kami belum bisa memenuhi kebutuhan sekolah dengan maksimal, namun kami tetap terus berbenah demi kemajuan sekolah," sebut Yuliarni.
Di akhir keterangannya, Yuliarni menyampaikan harapannya kepada pemerintah serta instansi terkait agar dapat membantu pembangunan fasilitas dan penunjang sekolah.
"Kami berharap ada bantuan untuk membuat lapangan dari paving block, memperbaiki toilet, membangun kantin yang layak, serta pagar sekolah bagian belakang." ucap Yuliarni.
Selanjutnya Yuliarni juga mengatakan bahwa di sekitar sekolah masih banyak satwa liar seperti monyet dan ular berbisa yang bisa membahayakan siswa.
Sigalingging